Between 'Pacaran' and 'Komitmen'

Well.. ini salah satu artikel saya di zaman saya waktu masih muda *what!?*  dan yang pertama publish di majalah sekolah waktu itu.. membuka file-file tulisan saya ketika zaman - zaman labil tingkat tinggi (sekarng pun sebenarnya masih labil) memang sangat lucu (read : menggelikan) tapi juga ternyata punya makna sendiri. Jadi, tidak ada salahnya saya posting sebagai remembering dari karakter saya yang (bisa dibilang) sebenarnya.

So.. here we are...




Assalamu’alaikum!!!!
            Ukhti and akhi semua udah pada kenal kaaan dengan pacaran???? Of course, tau donk!!! Hari gini ga tau pacaran?? Tapi...... udah tau juga kaaann kalau pacaran itu ga ada dalam Islam????!!! Hayo!
            Ok deh.. sedikit kita ulas lagi,, Kenapa ya.... di islam gak ada istilah pacaran????
Seperti yang sudah merebak di zaman ini... Pacaran kita kenal dengan hubungan antara ikhwan dan akhwat yang beralaskan cinta...(yang jelas cinta yang masih semu..), kau miliku, cinta sejatiku de el el..  banyak deh ungkapan dalam pacaran!! Tapi kebanyakan hasilnya nihil... dan yang perlu ditegaskaaan....:
1.      Cinta yang paling Sejati itu adalah untuk yang Paaling mencintai kita, mengawasi kita tiap hari, memberi  kita kecukupan rizqi, bahkan yang menciptakan kita..Yupz..Dialah Allah swt, yang jelas selalu ada untuk kita..
2.      Apa sih tujuan pacaran? apakah ibadah atau ikut ikutan nafsu syaithan???
Pacaran itu...buat dapet Perhatian lebih... Oh ya? Kenapa bukan dari Allah? Orang tua? Sahabat? Pacaran itu... buat meningkatkan belajar ( biar rajin and semangat sekolaah gitu..)? memangnya kita sekolah untuk apa...?pamer nilai sama pacar? trus kalau putus? Ga semangat lagi belajarnya?? Yang pasti,, Pacaran bisa berdampak negatif untuk pergaulan.
3.      Pacaran itu... satu jalan menuju zina... sedangkan  Allah sudah jelas berfirman “dan janganlah kamu mendekati Zina”, lagi pula Rasulullah saw tak pernah mengajarkan pacaran apalagi berduaan..
Daaan masih banyak lagi alasannya......

Okelah kalau begitu...... kita terima.. pacaran TIDAK ADA dalam Islam...
“kita ga ada hubungan or istilah pacaran... hanya saja kita saling berkomitmen, saling menunggu untuk bersama....”Nah lho...!! Sekarang ganti judul tuh...

      Sebelum berkomitmen... apa kita sudah tau, Apa sih komitmen itu? Sebesar apa nilainya? Komitmen itu kakaknya  atau  adeknya pacaran ya?? Yuk.... Kita cari tahu!
      Komitmen adalah suatu janji atau tanggung jawab. Ada juga yang bilang bahwa komitmen itu adalah sesuatu yang membuat seseorang memikul resiko dan konsekuensi dari keputusannya tanpa mengeluh. Komitmen juga bisa diartikan suatu janji pada diri kita sendiri ataupun orang lain yang tercermin dalam tindakan kita ,, berarti kalau mengingkarinya, kita termasuk orang yang...... Munafik... hayo.... sudah tertera dalam hadits Rasulullah saw  bahwa salah satu cirri orang munafik itu, apabila berjanji.. dia ingkar!
      Jadi, komitmen itu nilainya lebih besar dalam pacaran... yang jelas dalam komitmen itu harus ada kepercayaan, kesiapan dan keseriusan dalam menerima konsekuensi....  bukan hanya sebuah ucapan yang di obral atau dimurahkan...
Sekarang, ketika seseorang yang sudah akil baligh, berkomitmen dengan lawan jenisnya “agar saling menunggu untuk bersama”... artinya dia sudah percaya, siap, dan serius menerima konsekuensinya,, tapi apakah komitmennya sudah terpelihara?? Kalau memang sudah percaya, siap dan serius menerima konsekuensi Kenapa tidak langung melamar/meminang ke orang tuanya saja ( jadi berkomitmen dengan orang tuanya...hehe)?  
Jika kita berkomitmen untuk menunggu.... berarti kesetiaan kita untuk menunggu akan diuji, dan itu bukan hal yang ringan,, karena pasti adanya komitmen itu terdorong oleh suatu perasaan antara ikhwan dan akhwat..... ketika perasaan tersebut berubah menjadi nasfu yang di iringi syaithan... bisa saja perasaan tersebut malah berubah menjadi Zina Hati.....
Zina Hati itu mengharapkan dan menginginkan sesuatu untuk memenuhi “nafsu”,,
Kita tidak akan tau pasti apakah perasaan tersebut akan di ridhai oleh Allah swt atau malah menjadi nafsu yang mengacu pada  Zina hati dan dosa...
Sebenarnya, ketika kita memiliki perasaan khusus pada seeorang (lawan jenis), dan tak ingin Pacaran karena melanggar aturan Islam,  bukan berarti kita dengan mudahnya berkomitmen dengan orang tersebut (tanpa pacaran).... tapi, berkomitmenlah dengan Allah swt,, agar Allah swt senantisa menjaga “seseorang” itu, agar suatu hari nanti kita dapat bertemu dan selalu bersama dengan orang tersebut..... tentu saja dalam keridhoan Allah swt Sesungguhnya Allah maha mengerti segala isi hati...
Berkomitmen boleh saja...asal kita benar - benar sanggup memenuhi komitmen tersebut ......

Jadi, intinya... ketika kita berkomitmen untuk perasaan kita pada seseorang,, kita dihadapkan pada pilihan... Apakah mau berkomitmen langsung pada orang tua “seseorang” tersebut dengan meminang/melamar, atau mau berkomitmen dengan Allah untuk menjaga “seseorang” tersebut?? Atau keukeuh berkomitmen dengan “seseorang” tersebut untuk saling menunggu, dengan melewati kemungkinan besar berzina (utamanya zina hati.....)....hiiiiyy... remember,!!!!!!


Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.(Q.S Al isra: 23)

Pacaran or Komitmen?? Mana yang akan jadi pilihanmu???

Semoga kita dapat berkomitmen dengan baik, dan diridhai Allah swt...Amin...
Wassalamu’alaikum wr.wb