Angka tujuh belas dan kau enam puluh delapan tahun.
Banyak maya membicarakanmu, berucap selamat untukmu, bercerita tentang sejarah.
Tapi, aku diam dalam penyakin menahun.
Kau, ada padaku, anakku yang tak tahu malu. Itu katamu.
Setidaknya, bisa kah kau lebih dari sekadar senang, senyum dan bernyanyi? Katamu lagi.
Aku ingin bercerita tentang kemerdekaan tuan. Itu kataku.
Aku bangga padamu, Tapi aku sedang bisu. Aku sedih tuan. Kataku lagi
Peduli apa sedihmu? Apa itu untuk kemerdekaan? (Pertanyaanmu membunuhku)
Tak sanggup jujur, aku terkatung-katung kaku.
Maafkan aku, baktiku tergerus zaman canggih, tuan. (Gagap aku bicara)
Tidak nak. Tak pernah ada bakti yang tak berguna.
Jika kau berniat, bakti itu ada.
Sekarang bangunlah, biarkan aku tetap bersamamu dimasa depan.
Begitu nasehat tua mu, demi kemerdekaan, bukan kebebasan.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Selamat Ulang Tahun Indonesia... Semoga panjang umur dan semakin membaik.
Repost:
Ditulis 17/08/13