Orang itu tertawa garing menatap tumpukan-tumpukan kertas yang berserakan, "Sampah" rutuknya pelan. Rambutnya berantakan, kamarnya pun berantakan. Baginya, malam ini adalah halloween special untuk menakuti dirinya sendiri. Menakuti dirinya tentang janji masa depan, menakuti dirinya tentang kehidupan, menakuti dirinya tentang kematian? Yah, sepertinya begitu.
Dia terdiam sejenak, mendengar sayup-sayup seseorang memanggilnya "Mardun! Mardun!". Sungguh, sekalipun demi kecoa yang sedang terbang kesana kemari, dia tidak ingin menghiraukan panggilan itu. Malam halloween ini hanya special miliknya, tidak ada pengganggu (titik). Jikalau suara itu naik hingga delapan oktaf dengan 200 desibel, barulah ia akan membuka pintu kamarnya. Dan mungkin, itu akan terjadi lima menit lagi.
Sementara menunggu lima menit, orang itu menulis sebuah catatan kecil lalu menyimpannya di sebuah amplop yang akan dia kirimkan untuk dirinya di saat dua puluh tahun mendatang. Dan saat itu, dia mungkin akan membalas catatan kecil itu, atau bahkan melupakannya. Teserah dia.
Padahal,
catatan itu ternyata hanya berisi satu pertanyaan :
"apa itu masa depan?"