Little White Lie

Kau bilang, berbohong itu sah-sah saja asalkan demi sebuah kebaikan.
Sore ini, kau justru bersandar di bahuku sambil tersedu. “Maafkan aku, aku…telah berbohong padamu” ucapmu lirih di sela tangisan tiba-tiba mu itu. Aku mengusap kepalamu penuh cinta, lalu bertanya dengan hati-hati “Soal apa?”
Tapi tangisanmu justru semakin menjadi-jadi, pertanyaanku seolah membuatmu di peluk erat oleh rasa bersalah. Padahal, aku yang sedang memelukmu sekarang.
“Aku….berbohong padamu…soal buah hati kita…yang ku kandung…” ucapmu terbata-bata dan kemudian kau menangis lagi. Aku mendekapmu lebih erat, berpura-pura siap mendengarkan sesuatu yang mungkin sudah aku ketahui.
Kau terisak cukup lama, hingga akhirnya bibirmu berkata dengan pelan dan gemetar.
“Bua hati kita…” kau menjeda pembicaraanmu lagi
“sebenarnya…tak ada…” lalu isak tangisanmu kembali pecah.
“aku telah berbohong bahwa aku mengandung… aku… tak akan…pernah bisa mengandung, maafkan aku”
Aku menghela nafas, lalu mencium pucuk kepalamu dengan lembut. “Tenang lah… bagiku, kau sudah lebih dari cukup” aku mengangkat dagumu, memberimu sebuah senyuman yang mengatakan bahwa aku baik-baik saja dengan hal itu.
Kau menangis haru, lalu menggeleng lemah “Tidak…jika keluargamu, atau orang-orang tahu bahwa kita tidak bisa..” isak tangis kembali memotong kata-katamu.
“Tak perlu pikirkan orang lain, kebahagiaanku adalah dirimu. Aku akan tetap dan selalu mencintaimu”
Sambil menangis, kau memelukku erat dan membisikan kata terima kasih.
“Aku beruntung, memiliki dirimu, suami yang benar-benar menerimaku apa adanya” kau mulai tenang dan tersenyum.
Bagiku, akulah yang beruntung, sebab kau adalah wanita yang sempurna dan kebahagiaanku hanyalah selamanya berdua bersamamu. Sejak dulu, aku selalu mencintaimu dan akan selalu seperti itu. Ya, benar.. bagiku, cinta itu hanyalah dirimu. Tak ada siapapun lagi, termasuk 'buah hati' kita itu.
Jadi ketika kau bilang berbohong itu sah-sah saja, itu berarti yang kulakukan selama ini, sah bukan?
Termasuk mengatakan bahwa cairan obat, yang ku sajikan untukmu di setiap pagi itu, hanyalah secangkir teh.
Kau pasti tau, aku melakukan ini untuk kebaikan kita. Sebab aku sangat mencintaimu.

0 komentar: