Mozaik Empat

//Tantangan Pertama//

Aku mulai tak bisa mendefinisikan hubungan mereka. Lea menganggapnya interaksi mutualisme (entah teori ngawur mana yang dia comot) Tapi aku yakin, dia sendiri tak paham posisinya.

0 komentar:

Mozaik Tiga

//Pertahanan Kedua//


Hasa : [aku suka Aley]

Tentu saja aku sudah menduganya, semua pembicaraan ringan, semua perdebatan kecil, semua candaan, pujian bahkan curhatan, pada akhirnya akan berujung di kalimat sederhana itu. Aku sudah hafal pola pendekatan semacam itu, sebab tidak sedikit yang mendekati Lea. Hanya saja aku tetap tak tahu apa maksudnya.  

0 komentar:

Mozaik Dua

//Pertahanan Pertama//


Malam ini Lea terlihat begitu tidak fokus. Meskipun ekspresinya sama saja, tapi aku tahu, konsentrasinya amat berantakan. Tiga hari ini, dia sudah ratusan kali mengecek ponselnya lalu mendesah panjang.

0 komentar:

Mozaik Satu

//Rencana//

(Sudut Pandang Kuro, Kuro's POV)
Aku tak pernah ingat bagaimana, kapan dan dimana aku dilahirkan ke dunia ini. Tapi aku selalu tahu, mengapa aku bisa ada. Gadis itu adalah alasannya. Hanya dia satu satunya yang bisa membuatku mengetahui dengan jelas rupa kehidupan ini. Dan aku hanya satu satunya yang bisa mengenalinya.

0 komentar:

Serpihan Sepuluh

//Selesai?//

Aleya sudah kembali ke kehidupannya. Sekarang dia punya rutinitas baru yang tetap biasa. Hanya saja, sejak kembali dari kota itu, Aleya sedikit lebih ramah dan ceria dibandingkan sebelumnya. Dia bisa sedikit bercanda dengan orang orang disekitarnya.

0 komentar:

Serpihan Sembilan

//Pulang//

"ting"

"ting"

"ting"

Bunyi ponsel Aleya tidak pernah berhenti selama perjalanan pulang. Notifikasi Line nya di banjiri ucapan perpisahan dari grup asrama. Aleya tahu, di bulan pertama grup ini akan ramai dengan ucapan kangen-kangenan. Di bulan kedua, grup iniakan ramai oleh rencana meet up. Lalu tiga bulan kedepan grup ini pasti akan mulai sepi. Karena itu Aleya tak banyak mengomentari. Tapi, sebenarnya ada juga chatroom lain yang lebih menarik perhatian Aleya.

0 komentar:

Serpihan Delapan

//Lenggang//

Kesepakatan Aleya dan Kuro sangatlah sederhana. Tapi, Aleya cukup merasa lelah karenanya. Aleya sepakat bahwa bahwa Kuro tak akan lagi menginterupsi ataupun ikut campur masalah sosialnya lagi, dengan syarat Aleya tidak boleh menolak ajakan ataupun permintaan teman teman (baru)nya, siapapun, termasuk Hasa.

0 komentar:

Serpihan Tujuh

//Senggang//


Hari ini, hanya segelintir orang yang tersisa di Asrama, Yura sudah berangkat wisata, dan sebagian lainnya ada yang justru tidak menyelesaikan summer camp nya dan kembali ke kampung halaman. Aleya sendiri sudah selesai packing untuk kepulangannya. Tapi dia masih belum ingin pulang, jadi dia sengaja berlama-lama di kota ini. Lagipula, kegiatan summer campnya belum benar-benar selesai. 

0 komentar:

Serpihan Enam

//Sepakat//


Hanya butuh satu hari, hingga Aleya dan Kuro melakukan gencatan senjata. Mereka pada dasarnya sudah saling memahami satu sama lain. Mereka paham, bahwa memperdebatkan Hasa, adalah hal yang konyol. Aleya tidak salah, bisa jadi lima hari dari sekarang, setelah program ini selesai, Hasa memang benar-benar tak ada sangkut pautnya lagi dengan Aleya. Sedangkan Kuro dan Aleya tak bisa terpisahkan.

0 komentar:

Serpihan Lima

//Pecah//



Kegiatan summer camp  tinggal satu minggu lagi. Satu bulan memang terasa begitu singkat, terutama bagi orang orang yang terjangkit drama cinta lokasi yang masih dan selalu menjadi perbincangan hangat di asrama. Sedangkan Aleya masih tidak merasakan apapun selain moodnya sedikit membaik karena suasana yang berbeda. Sekembalinya dia ke kota asalnya, dia tetap tak tahu harus berbuat apa.

0 komentar:

Serpihan Empat

//Waspada//


Yura begitu heboh setelah mengetahui gosip soal munculnya pasangan-pasangan cinta lokasi di asrama summer camp. Dia selalu terpicu untuk mengikuti berita-berita terkini seputar summer camp  angkatan mereka. Lalu dia akan mulai bertingkah bak agen FBI yang sedang menyelidiki kejadian perkara dan mulai menduga duga siapa korban pasangan selanjutnya.

0 komentar:

Serpihan Tiga

//Terbiasa//

Sudah genap delapan hari, Aleya dan Kuro berusaha menyesuaikan diri untuk tinggal di kota asing ini. Mereka melakukannya dengan baik. Bahkan, Aleya mulai terbiasa dengan segala hal baru disana : orang orang baru, kebiasaan baru, jenis makanan baru, bahkan suhu dan udara yang juga baru dan berbeda.

0 komentar:

Serpihan Dua

//Perkenalan//
picture from : www.quora.com
Pagi itu kegiatan summer camp dimulai. Lea masih suram, tapi dia tetap mengamati sekitarnya, pikirnya mungkin saja ada hal yang menarik di kelasnya. Seorang pengajar jangkung dan tampan mengawali kelas dengan sesi perkenalan. Setiap orang dititah untuk menyebutkan nama, asal universitas dan alasan mereka mengikuti kegiatan summer camp itu. Disinilah mereka akan saling mengeksekusi kesan pertama yang didapatkan satu sama lainnya.

0 komentar:

Serpihan Satu


//Persimpangan Awal//

picture from www.hipwee.com


Ini pertama kalinya Aleya dan Kuro akan tinggal cukup lama di provinsi tetangga. Mereka mencari udara baru, suasana baru dan mood yang baru. Belakangan ini wajah Aleya selalu tampak murung dan suram, imbasnya ada pada Kuro. Dia mengeong lebih sering, menggeram lebih keras bahkan hingga mencakar cakar siapapun yang mendekatinya.

0 komentar:

Prolog : Cerita Cinta

Hmh. Bicara soal cinta. Kebanyakan prolog selalu mengawalinya dengan sebuah pertanyaan standar yang klasik :

"Apa itu Cinta?"

Pertanyaan yang terdengar dramatis untuk orang-orang yang belum paham Cinta, tapi terdengar sarkastik dan melankolis untuk orang yang pernah hancur oleh Cinta. Lucu bukan?

0 komentar: