Mirorr-Mirorr (...) : Selamat Tidur.

Tidak ada tukang reparasi cermin untuk saat ini. Terlebih lagi untuk cermin ajaib. Sangat sulit!

Jadilah saat ini Mika harus bertemu dua gadis cermin setiap kali rapalan mantranya disebutkan :

"mirror mirror the miracle of our"

Tiga orang gadis "kembar" muncul. Silih berpantulan, berkoneksi tanpa nirkabel.

"Mikaa~" sapa ceria salah satu gadis cermin, dia mengabaikan  gadis kembaran cermin disampingnya.

"Kenapa Mika? PERLU ya memanggil kita terus?" sapanya sarkastik.

Entah sejak kapan Mika mulai terbiasa dengan mereka berdua, tapi paling tidak saat ini Mika tidak lebih mirip dengan siapapun diantara mereka. Tidak seceria gadis cermin, tidak pula se-sinis si kembaran cemin. Mika tetaplah Mika, bagian kehidupan ketiga dari bayangan cermin-cermin itu.

"Ada apa Mika? Kau baik-baik saja kah?" gadis cermin memiringkan kepalanya, berusaha menengok raut wajah Mika.

"Tidak." Jawab Mika tersenyum biasa, manis.

"Ha.ha. bukankah kau memang tak pernah baik-baik saja?" si kembaran cermin memangku dagunya, tersenyum miring.
"begitulah, kurasa kalian lebih tahu" Mika masih tersenyum biasa, lalu memuang wajahnya ke arah jendela.

"well. let me guess!  Kau tidak lagi punya teman bicara kan? kau bahkan tak lagi mempercayai apa itu teman, manusia atau kehidupan! Kau sudah terlalu jauh membangun istana mu sendiri. Dinding-dinding yang kokoh, pertahanan yang keras, mantra-mantra yang kuat dan.."

"hei kau! berhentilah berceloteh yang tidak-tidak! Mika MASIH HIDUP! dia tahu apa itu kehidupan!"

"Apa!? kau terlalu sok baik padanya. Kau pikir dia akan belajar dari semua keceriaanmu? dari semua perhatianmu? dari ha..l yah semacam.. apalah itu yang sering dibicarakan manusia"

"Kasih sayang. Dan ya! Mika harus belajar dari kasih sayang!""She must  HURT  in order to KNOW, and FALL in order to GROW" si gadis kembaran cermin menekankan tiap katanya. dan Mika tertawa. LIhatlah, Mika tertawa seperti biasanya!Bukan tawa menggeram, bukan tawa sarkastik, bukan juga tawa meringkik atau tawa-tawa jenis lain yang menyeramkan. Mika hanya tertawa, lepas.


"Hahaha. Kalian lucu sekali, harus kah bertengkar seperti itu?"

"Kalian tahu? aku hanya kesepian di ruangan ini. jadi aku memanggil kalian"

"Jika kalian memang ingin membacaku, It's Oke, baca saja! Tebakanmu memang tak sepenuhnya salah 'kembaran cermin', Tapi percayalah! aku masih punya teman dan 'gadis cermin' benar, Aku masih hidup"

"Tenanglah, sekarang aku merasa baikkan. sekarang kalian tidurlah""Mirorr mirorr the miracle of our"

Tiga suara dengan tiga senyuman yang berbeda merapalkan mantra. Tengah Malam itu satu-persatu bayangan dicermin mulai mengasap.Setelah tertawa lepas, Mika mengusap cerminnya "Selamat Tidur" gumamnya kecil, lalu seringai itu kembali menghiasi bibirnya.