Mirror - Mirror IV : Selamat Tahun Baru!

“PRAKK!”

Sebuah cermin ajaib sempurna terbelah menjadi dua bagian yang menetap dalam bingkainya. Maka, tanpa rapalan apapun si gadis cermin di tarik paksa untuk muncul.

“Ya tuhan, Mika!? Kau baik-baik saja?”

Mika tersenyum tak biasa, dan berucap  “aku baik-baik saja”
Kalimat yang terdengar  seperti diucapkan oleh ribuan orang dengan versi nada yang berbeda!

Dan ini pertama kalinya teori optik, teori bayangan cermin —atau teori apapun itulah— terpatahkan.
Si gadis cermin memakai sweater rajutan coklat dengan celana ungu bergaris putih. Sementara Mika terlihat lebih “cantik” dengan gaun putihnya yang bersimbah darah.

Sambil menyimpan cerminnya ke meja, Mika kembali tersenyum, ah! Coret kata terakhir, ralat dengan kata : menyeringai.

“Selamat Tahun Baru!”

Demi apapun yang dilakukan oleh remaja normal di waktu liburan, Si gadis cermin sama sekali tidak terlihat senang. Rasa khawatirnya pada Mika sudah berada di level langit ketujuh!

“Haha. Lihat dirimu! Begitu cantik dan menyedihkan!”

Terdengar suara lain di ruangan itu. 

Fokus mata Mika bergeser seperempat inci dari bayangan si gadis cermin yang dibatasi sebuah retakan. Dan dia menemukan bayangan lain yang lebih mirip dengannya. Seorang gadis lain dengan gaun putih bersimbah darah.

“Selamat Tahun Baru, Mika”

Ucapnya dengan intonasi yang sama persis dengan Mika.

Pagi itu, sama sekali tidak ada rapalan mantra, yang ada hanya sebuah reuni dari berbagai sisi kehidupan.